Jumat, 19 Oktober 2012

Parent's Meeting 2016 : Share Idea Now!

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.
Satu jam berlalu, angin dingin yang menerpa gak membuat tubuh saya yang kurus ini terbang melayang, untung saja hahahaha. Saya menyempatkan diri mengisi bensin di perbatasan Desa Korek dan Desa Jawa Tengah. Iya, benar-benar desa Jawa Tengah disini, sebagian besar penghuninya sih memang benar orang Jawa, namun sekali lagi etah kenapa Jawa Tengah... Error 444 " No Reasons Available in my Mind " 
John Steven, teman saya yang berencana menemani saya hari ini belum juga tiba. Sesekali saya memeriksa Hp saya, namun masih sama, belum ada jawaban. Tak berapa lama saya mendapat sms yang bilang kalau teman saya ini masih ada di Kantor Kepala Desa. Lama saya menunggu ia belum kunjung muncul hidungnya. Namun saya enakin aja deh, saya pun berjalan menyusuri Desa Korek seorang diri.. Sekedar info  (aduh mau ketawa dulu nih...hahaha) saya ini kalau kepanasan akan mengernyitkan muka dan tampang saya seperti orang tersenyum saat kepanasan. Jadi begini lho, hampir sepanjang jalan semua orang tersenyum sama saya (terimakasih Tuhan yang membuat bentuk muka saya kaya' gini), kesimpulannya orang Desa Korek itu ramah-ramah koq..
Sedikit jengkel karena gak menemukan yang saya tuju dan teman saya ini terjebak di kantor kepala desa, maka saya menyinggahkan diri saya di sebuah warkop kecil dan sederhana. Seoranglelaki paruh baya nampak mengetuk-ngetukkan palunya ke atasrangka kayu yang ia buat, nampak seperti akan membuat sebuah pintu kecil. Saya memesan secangkir kopi dan duduk beristirahat, mengambil 2 buah risoles dan memakannya dengan sedikit lahap. Saya melihat kebawah warung, wow...air nya jernih banget.
Setelah itu saya membayar senilai 5000 perak, saya menyempatkan berbincang sama dia,ngobrol2 dikit-lah...
" Pak , disini dimana ada kebin atau ladang kopi gitu yah? "
" wah, dek...kalau disini sih adanya jauh ke dalam kampung-kampung sana.."
"dimana tuh pak? "
" harus ke dalam dek, jauh...mungkin motor gak bisa lewat "
" Dengar-dengar kan disini banyak kopi pak, tapi pada kemana? "
" Iya, itu dulu dek, disini sangat banyak kopi, hampir di sepanjang tepi jalan bisa kelihatan. Tapi sekarang orang jarang yang mau nanam lagi, selain kopi itu butuh tempat sejuk juga harus ada tanaman pelindung di sekelilingnya "
Ia lalu menunjuk ke arah seberang warungnya.
"Lihat itu dek, itu kan juga tanaman kopi, tapi lihat...sudah tua, terlalu tinggi, dan kuning karena panas matahari"
Ia masih melanjutkan kata-katanya.
"Di Kalimantan Barat inibelum ada kebunkopi secara besar-besaran dek, selain karena suhunya panas, nanamnya juga gak mudah. "
Saya sedikit kagum dan terheran dalam kemampuan pria ini menjelaskan tentang kopi. 
"Saya pikir adek mau memberikan bibitkopi "
Sayang pemerintah gak memperhatikan potensi yang ada di Kalimantan Barat, ( search lok soal potensi kopi kalbar hahaha )
Shock!! trnyata ada 22.722 KK yang nanam kopi, produksi nya mencapai 4.153 ton..areal yang ada 12.000an ....jadi saya harus apa nih???